Kamis, 28 November 2013

Kafe KomDa



Kafe Komda, itulah judulnya.  Bukanlah sebuah kafe sebenarnya melainkan hanya stand kecil pada saat LKMM BEM FKIK yang dilaksanakan pad Sabtu, 16 Novenber lalu.








Nah, di kafe ini teman-teman bisa memilih menu spesial  yang disediakan. Mau tahu ada apa aja menunya? Cekidot!!!
Bakso Paket Hemat
Pizza Sosis Dengan Mayo
Pisang Manis Bakar
es Syiar
Pancake Ekonomis
cake Keputrian


Gak Cuma manu spesial aja nih. Ada icon Mang Komik dan Po Kokom juga lhooo! Apa i tu? Mangkomik adalah Mading Komda FKIK dan Po Kokom itu saudaranya mang Komik ^^
Mang Komik dan Po Kokom










Wah ada yang pesan banyak nih, paket lengkap enam menu spesial dapat bonus dari Komda FKIK berupa pin lucu dan menarik...ada juga ni yang dapat door prize menjawab pertanyaan dari kafe komda. Semuanya ada disini, di Kafe d’ Komda FKIK.
Maba yang dateng ke  kafe terlihat antusias dan bersemangat. Ini dia senyumnya


So, tetap pantengin terus agenda-agenda KomDa yaaa (:


Pengelola Kafe KomDa FKIK ^^

Minggu, 17 November 2013

Sebuah Semangat Baru: Karena Kita Bukan Manusia Biasa


Oleh: Mahdiah Maimunah (PSPD 2012)

Beberapa hari ini saya merasa melewati hari dengan sia-sia. Meski telah melaksanakan tanggung jawab besar dalam sebuah kepanitiaan, tapi jiwa saya tidak puas. Ada yang hilang! Melewati satu hari tanpa ilmu yang banyak itu seperti tanpa kehidupan. Lalu saya berpikir, bagaimana mampu memberi tanpa ada isi? Kemana diri saya? Bukankah sebesar2nya kemanfaatan akan dapat diberi dengan sebesar2 isi yang kita miliki?

Haus! Lapar! Tidak mungkin jika selama hidup hanya dipertemukan dengan masalah yang ini saja dan jiwa saya selalu menurut oleh ritme kemauan orang-orang di sekeliling saya. Harus ada perubahan! Harus memberi kemanfaatan. Harus bisa menjadi figur dengan seribu kemanfaatan. Agar kelak ketika Allah menanyakan apa yang telah kau lakukan di dunia, kita mampu menjawabnya dengan tenang. Yakinkan bahwa menjadi seorang yang gagah seperti Khalid bukan halangan. Menjadi seorang pemimpin yang berwibawa seperti Umar bukan mustahil menjadi dan memiliki beragam keistimewaan sebagai seorang muslim bukan suatu yang ada di awan 'angan-angan'. 

Menjauhlah kerendahan dan ketakutan! Gapai ketinggian untuk kemulian tanpa harus melupakan kesucian jiwa yang kokoh di dalam dada. Ada harapan besar nan membara bahwa ummat islam mesti bangkit! Bangkit dengan terobosan-terobosan yang mengguncang dunia, mengembalikan kemuliaan yang dulu hilang direbut kerakusan yahudi, barat dan dedengkotnya. Menjadi mulia dengan keluhuran akhlak yang ada pada teladan mulia sepanjang sejarah, nabi-nabi dan sahabat-sahabatnya: sabar, sensitive, peduli, rela berkorban, rendah hati dan akhlak2 yang kini semakin tergantikan dengan kebiadaban. Kemana islam yang dulu? Bukankah ia yang membuat harapan muslim kini masih membara dengan panasnya? Membuat kita bertahan dalam keistiqamahan sikap mulia dan bertahan mengkondisikan sekitar kita agar tak bertambah parah rusaknya? Kemana dia? Kemana?

Cari Tahu